Sunday, August 31, 2014

Matrikulasi UNHAN 2014

2009, saat keterima di IPB, aku tidak mengikuti matrikulasi karena masuk lewat jalur Ujian Talenta Mandiri. Matrikulasi hanya untuk mahasiswa yang melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB). 2014, saat keterima di UNHAN, aku wajib mengikuti matrikulasi sebagai syarat untuk mengikuti perkuliahan yang dimulai 2 september 2014. Bagiku, matrikulasi adalah pemanasan sebelum memulai perkuliahan yang sesungguhnya.

Bahasa Indonesia, analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan matematika dasar menjadi menu sajian kami pada matrikulasi. Jadwal sangat ketat, dimulai pukul 08 pagi s/d pkl 4 sore pada hari senin sampai jumat selama 3 minggu di bulan Agustus. Matrikulasi wajib seluruh mahasiswa, bila tidak masuk mahasiswa harus memberikan surat dengan alasan yang jelas.

Bahasa Indonesia, kami dibekali dengan jenis-jenis bentuk tulisan, kalimat efektif, kalimat aktif-pasif dan tata penulisan lainnya sesuai EYD. Sangat menarik, kami diperkenalkan kembali bentuk tulisan narasi, deskripsi, eksposisi dan argumentasi serta persuasi. Lalu kami diberi tugas untuk membuat tulisan, dikumpul lalu diniliai. Meski nilai tidak masuk dalam hitungan SKS, mahasiswa terlihat senang mengerjakan tugas menulis.

Kualitatif, kami diperkenalkan denga paradigma terkait kualitatif. Ada paradigma positivisme, interpretif dan kritis. Awalnya kami diberi pertanyaan yang bersifat pilihan. Timbul banyak jawaban sesuai argumen masing-masing. Ternyata dosen tidk memberikan mana jawaban yang benar dan salah. Semua dikembalikan kepada mahasiswa sesuai kepercayaan masing-masing (maksudnya berdasarkan mahasiswa menggunakan paradigma apa). Aku menangkap, kualitatif mengajarkan kita untuk lebih  bijak dalam memandang suatu permasalahan, karena kualitatif tidak untuk men generalkan.

Sebagai contoh, ada perempuan yang menginginkan suaminya poligami. Mungkin perempuan ini termasuk golongan minoritas maka sangat menarik bila dikaji. Pertanyaan yang sering muncul dalam kualitatif adalah mengapa dan bagaimana.

Kuantitatif mahasiswa belajar software penggunaan SPSS dalam penelitian. Sifat dari kuantitatif yaitu untuk mengetahui jawaban dari suatu permasalahan dalam suatu populasi. Kuantitatif untuk mengetahui hal yang bersifat umum.

Selain belajar, yang menarik dari matrikulasi adalah kebersamaan saat makan siang karena kami makan di dalam ruangan makan secara bersama-sama. Terlebih, matrikulasi sebagai ajang perkenalan lebih dalam dengan keluarga besar UNHAN khususnya angkatan 2014. Selesai matrikulasi, selamat datang di kelas baru yaitu Disaster Management for National Security. 

Sunday, August 10, 2014

Memiliki 'Keluarga' Baru

Tantangan untuk terus belajar membuat aku memilih untuk melanjutkan kuliah Magister. Meski banyak orang di sekitarku yang mempertanyakan
"Kenapa ga kerja dulu pit?" tanya kawan ku.
"Betah banget lw belajar, gw aja yg S1 pusing," ucap rekan sd ku.
"Kapan aplikasinya, aplikasi pit di lapangan, belajar mulu!?" ujar teman lainnya.

Berkat dorongan diri yang luar biasa dan dukungan keluarga, akhirnya aku memutuskan untuk lanjut studi. Alhamdulillah aku keterima di Universitas Pertahanan Indonesia. Program studi Manajemen Bencana Untuk Keamanan Nasional menjadi tempatku berlabuh.

Awalnya, pilihan yang sulit karena aku sudah keterima untuk bekerja di Sulawesi, tepatnya di Luwuk Banggai. Waktu itu, Aku kembali memasuki dunia kimia karena bekerja di bagian WWT yaitu pengolahan air limbah. Namun lagi-lagi aku merasa kurang nyaman. Bukan masalah gaji atau tidak betah tinggal di daerah jauh dari keramaian. Namun lingkungan bekerja di pabrik membuat aku merasa terkungkung, tidak kerasan, sama seperti aku bekerja menjadi analis kimia 2009 silam. 

Sebulan bekerja di Luwuk, Tuhan pun berkehendak aku untuk tidak meneruskan pekerjaan. Tuhan menentukan takdirnya, dan aku siap menerimanya. Menerima nasib bahwa aku menjadi mahasiswa UNHAN.

Salam kenal untuk rekan-rekan semua. Asik, aku memiliki keluarga baru, dan menjadi bagian dari keluarga besar UNHAN. Semoga aku dapat menyelesaikan apa yang telah aku mulai seperti komitmenku saat wawancara silam. 

Tuesday, August 5, 2014

Ngopi Darat Gunung Bunder

Catatan Singkat di Malam Minggu 

            Tulisan ini merupakan ulasan perjalanan saya dengan kaka-kaka Lawalata. Mereka adalah ka Anas, ka Beni, ka Ode dan yang termuda adalah Bakel. Kami berlima yang terdampar di sekret Lawalata, ingin menghirup udara segar mumpung cerah dan malam ini ternyata adalah malam minggu. Perjalanan ini sekaligus melunasi niat kami yang awalnya ingin pesta pantai di pantai selatan, namun tak jadi karena berbagai hal.  

          Waktu tempat menunjukkan Dramaga Bogor, 2 Agustus 2014, pukul 11 malam. Berangkat dari sekret kita menuju Gunung Bunder yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun  Salak (TNGHS). Kami menggunakan 3 sepeda motor. Tanpa membawa tenda, trangia dan seperangkat alat kemping lainnya, warung pinggiran adalah tempat pantat kami berlabuh.

            Seperti biasa, tidak perlu laptop, play station atau pun elektronik lainnya untuk menghibur diri disini. NGOBROL, aktivitas utama kami. Caranya sangat mudah. Cukup menggunakan dan memaksimalkan lima alat indera dan organ tubuh lainnya. Kuatkan mata untuk tetap bertahan. Buka lebar telinga, tahan mulut untuk mengemil, besarkan hidung, dan kencangkan pori-pori kulit karena udara dingin.

Mulai dari Revolusi Mental, Pendidikan di Indonesia dan Bahasa Inggris

        Ngobrol ngalor ngidul memiliki keunikan sendiri. Tidak perlu direncanakan apa yang hendak diobrolkan, biarkan saja mengalir mengiringi kepergian malam. Sepertinya sudah tradisi, ngobrol yang asik itu saat kondisi perut kenyang, ada cemilan, dan minuman yang melepas dahaga. Yuk, kita awali dengan mesen mie telor, kopi pahit, teh manis, makan pisang goreng yang sudah ada dan sesekali menguliti kacang kulit.

            Dari sekian banyak percakapan yang menguap ke udara, cukup 3 yang ingin saya tulis. Pertama yaitu revolusi mental, kedua adalah pendidikan, terakhir adalah penting bagi kita untuk lancar berbahasa Inggris. Topik ini bukanlah berdurasi waktu yang didiskusikan seperti saat seminar atau kajian-kajian. Jadi, tidak ada narasumber dan moderator, semua bebas untuk bertanya dan menanggapi. Tentu yang sudah banyak asam garam di dunia kerja mampu memberikan contoh-contoh nyata, masalah dan solusinya. Bagi saya pribadi, ini menarik untuk didengar dan dicermati.

Friday, July 25, 2014

Seperempat abad

Terima kasih kepada Mamah, Bapak, kakak, adik dan seluruh sahabat2 semua. Alhamdulillah tahun ini menginjak usia seper 4 abad. Semoga jalan terus meraih mimpi & cita2. amin... semangat terus buat kita semua. Sukses dan jaya Selalu! amin.

Trims mah untuk kue ulang tahun nya : ).
Trims Anin untuk kado fotonya... : )
Trims

Monday, May 19, 2014

Ceritaku lapangan di Cikarawang, Dramaga.


Ingin kembali lagi rasanya ke warung kopi.

 “Umi… ada kopi? Mau dong  kopi, ada kopi hitam? Gulanya sedikit aja ya Umi.” Ujarku pertama singgah di warung ini.

Sore hari yang sejuk, mencicip kopi, bercakap-cakap, membuka tablet untuk foto dan me-tweet, aktivitas aku di warung sambil menunggu teman-teman yang berkeliling desa.

Aku tidak tahu apa nama warung ini. Wong  tidak ada warung lagi yang buka, ya aku putuskan duduk di warung ini. Sebelum aku duduk, tiga lelaki menawarkan makan mie ayam yang siap disantapnya. Aku balas dengan ucap “terima kasih mas, silakan… saya numpang duduk ya.”

Sekilas tentang warung dan pemiliknya
Ibu Ernah, nama pemilik warung, warga asli Cikarawang. Aku biasa memanggil beliau dengan Umi. Umi berusia 66 tahun dengan memiliki lima orang anak. “Daripada di rumah bengong, ya mending di warung,” ujarnya  yang pernah bekerja di TK Agriananda (terletak di dalam kampus IPB) selama sekitar 37 tahun.

Thursday, May 15, 2014

Survey Lapangan Desa Cikarawang, Dramaga Bogor

Ayo ikut ‘Belajar sambil Jalan-Jalan dan Berkemah di Desa Cikarawang-Desa Lingkar Kampus IPB’

Survey kali ini menyimpulkan, kami akan berkegiatan di Desa Cikarawang Sabtu Minggu 17 dan 18 Mei 2014. Siapkan alat tulis, kamera, seperangkat alat berkemah, bahan masakan yang enak-enak dan kaki kalian!. Kita akan bersenang-senang kawan… jalan-jalan mengelilingi desa, foto-foto, ngobrol dengan masyarakat, isi kuisioner, wawancara mendalam, dan buat kerangka tulisan. Lalu mengolah data dan diinterpretasikan. Hasilnya adalah catatan kajian lapangan sosial ekonomi budaya desa Cikarawang dan cerita berupa penulisan popular yang bisa di akses di www.lawalataipb.org . Tema besar mengenai Air. Bagi yang tertarik mau ikut, Ayo bergabung (dengan menghubungi dahulu saya).

Prolog
Cerita ini diawali dengan kebutuhan teman-teman ekspedisi Sangkulirang 2014 praktik kajian Sosial Ekonomi Budaya (Sosekbud). Materi berupa sharing sudah kami lakukan Senin 12 Mei pkl 19.30-24.00 WIB di Sekretariat Lawalata IPB.


Sunday, May 11, 2014

Akhirnya… Aaah… Wisuda juga


Rabu 30 April 2014, hari bersejarah bagiku. Betapa tidak… Suasana pagi yang cerah mengantar aku dengan gagah menuju Graha Widya Wisuda lengkap memakai Toga. Ya, aku merupakan salah satu dari 859 orang yang mengikuti wisuda tahap V periode tahun ajaran 2013-2014.

Foto bersama keluarga Lawalata IPB
Aku, Ponti dan Jompo (kiri, tengah dan kanan) wisudawan Lawalata 30 April 2014
Biasanya aku yang menginfokan kepada kawan-kawan untuk menghadiri wisuda kakak kelas. Tetapi hari ini tidak, wong aku yang di wisuda, berharap kawan-kawan hadir untuk meramaikan suasana.

Momen wisuda ini mengingatkan aku pada wisuda 5 tahun silam, tepatnya 15 Agustus 2009 di GSG (Gedung Serba Guna) SMAKBO. Kala itu kami 219 wisudawan analis kimia dipanggil satu per satu dengan disebut nama, nama orang tua, lalu disebut  “Bekerja di….. atau melanjutkan studi di….” Kesempatan wisuda ini tidak, kami dipanggil dengan disebut nama, nama keluarga (nama ayah), dan status yusidium (cumlaude, sangat memuaskan, memuaskan). Hanya cumlaude dan sangat memuaskan yang disebut.

Aku sangat senang karena ayah dan ibu datang. Semoga mereka bangga atas capaianku hari ini. Yah walau sedikit telat dari targetku yang awalnya 3,5 tahun, aku pikir tidak masalah, mengingat aktivitasku di kampus yang padat merayap.
Ibu dan Ayah ku

Setelah wisuda ini aku berhak menyandang gelar Sarjana Ekonomi (SE), walau tidak banyak mengerti tentang ilmu ekonomi karena aku jurusan Manajemen. Padahal sebelum di IPB, aku adalah panji analis kimia yang mabuk karena bermain-main di Laboratorium selama 4 tahun. Fiuhhh…

Terima kasih kawan-kawan yang telah datang meramaikan (Lawalata IPB, Manajemen 46, dan lainnya yang terlalu banyak disebut satu per satu). Terima kasih untuk kalian yang memberikan aku buah tangan. Banyak bunga (warna-warni), boneka wisuda (2 buah), dan karikatur diri (plus figura) yang aku terima. 
Usaid, Dafi dan Alam (kiri, tengah dan kanan)
 teman seperjuangan Pemira 2012


Angkatan Manusela
(kiri atas ke kanan bawah :
Dafid, Dafi, Alam, Nurmadiah, Hana Mila, Hilma, Yana, Uni Sutiah, Ariya)





Terima kasih Manusela. Untuk Manusela, selamat menjalankan fase selanjutnya… Terlalu indah bila mengingat kalian dan akan selalu teringat. Ditunggu kabar-kabar baiknya ya Manusela… 














Terima kasih kawan-kawan yang hadir untuk kita foto bersama. Lanjutkan perjuangan ini! Harumkan nama organisasi dan berikan yang terbaik dari yang kalian miliki. 
Foto bersama angkatan Sangkulirang (Angklatan 50 IPB)
Suatu saat kalian (angkatan Sangkulirang) akan menyusul, pastinya!!. Sekarang nikmati dulu aja masa-masa terindah kalian di kampus. Jalan-jalan, naik gunung, turun gua, susur pantai, susur sungai, ngukur pohon, ngamatin katak, ngamatin burung, mulung sampah nanam bibit, wawancara, push up, sit up, lompat-lompat, rapat, diskusi, bikin laporan, kerjain tugas, bikin power point, presentasi, tidur di kelas, bikin ekspedisi, bersiteru tegang, tertawa bersama, begadang, ronda, masak-masak,  nonton film, nanem-nanem atau sekedar duduk di tepi danau…5 tahun terasa cepat melalui itu semua kawan.

 Masih terngiang 2 tahun silam, pada wisuda Rabu 29 Februari 2012,  pikiranku berkata “Suatu saat aku yang akan memakai toga itu, amin.” Akhirnya… Aaah… Wisuda juga.  : )