Beruntung bagi kita
mahasiswa IPB karena sektor pertanian adalah pondasi utama kehidupan bangsa. Jumlah
penyerapan tenaga kerja sektor pertanian pada 2011 sebesar 39,3 juta orang atau
merupakan 33,51 % dari jumlah total angkatan kerja nasional (Deptan 2012). Pertanyaannya,
bersediakah kita berkontribusi untuk PERTANIAN Indonesia?
Kondisi sawah yang masih asri di kab. Grobogan, Jawa Tengah |
Menjadi tantangan bagi diri kita
ketika masuk ke Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Mau tidak mau, suka tidak suka, melekat di diri
kita “label” PERTANIAN.
Menengok sejarah, dasar pembentukan FEM berdasar prasasti yang ditandatangani
oleh Wakil Presiden RI saat itu, Megawati Soekarno Putri, pada tanggal 6 April
2001. Isi prasasti yaitu ”Disadari bahwa pilar utama pembangunan ekonomi
berkelanjutan adalah pembangunan pertanian yang seluas-luasnya ditujukan bagi
kesejahteraan bangsa dan negara secara berkeadilan. Untuk itu, keberadaan
Fakultas Ekonomi dan Manajemen - Institut Pertanian Bogor akan memperkuat
kemampuan makro dan mikro ekonomi pertanian Indonesia.”
Pertanyaannya, sudahkah arah gerak
kita selama ini menuju PERTANIAN? Saya melihat visi misi dan tujuan FEM IPB
tidak satu pun tersurat kata PERTANIAN, lantas?
Saya berharap FEM mampu
berkontribusi lebih terhadap pertanian. Banyak cara, seperti : kajian skripsi
mahasiswa FEM sebaiknya berkaitan dengan PERTANIAN, Program Kerja LK di FEM
bermuara PERTANIAN (mau berkolaborasi dengan Himpro-Himpro dari fakultas
Pertanian, Kedokteran Hewan, FPIK, FAPET, FAHUTAN, FATETA) dan sumbangsih ilmu
pada setiap Departemen FEM mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
PERTANIAN terutama Petani. Jangan dahulu bangga dengan data makro. Lihat
bagaimana kondisi petani secara langsung dari dekat. Semoga kedepannya FEM IPB selalu
bisa bergerak nyata berpihak pada PERTANIAN di masyarakat sekitar kampus lalu Indonesia. yak, semoga.