Monday, May 27, 2013

Menyoal FEM bagi Pertanian Indonesia


Beruntung bagi kita mahasiswa IPB karena sektor pertanian adalah pondasi utama kehidupan bangsa. Jumlah penyerapan tenaga kerja sektor pertanian pada 2011 sebesar 39,3 juta orang atau merupakan 33,51 % dari jumlah total angkatan kerja nasional (Deptan 2012). Pertanyaannya, bersediakah kita berkontribusi untuk PERTANIAN Indonesia?
Kondisi sawah yang masih asri di kab. Grobogan, Jawa Tengah 
                                         
           Menjadi tantangan bagi diri kita ketika masuk ke Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB.  Mau tidak mau, suka tidak suka, melekat di diri kita “label” PERTANIAN.

Menengok sejarah, dasar pembentukan FEM berdasar prasasti yang ditandatangani oleh Wakil Presiden RI saat itu, Megawati Soekarno Putri, pada tanggal 6 April 2001.  Isi prasasti yaitu ”Disadari bahwa pilar utama pembangunan ekonomi berkelanjutan adalah pembangunan pertanian yang seluas-luasnya ditujukan bagi kesejahteraan bangsa dan negara secara berkeadilan.  Untuk itu, keberadaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen - Institut Pertanian Bogor akan memperkuat kemampuan makro dan mikro ekonomi pertanian Indonesia.”

            Pertanyaannya, sudahkah arah gerak kita selama ini menuju PERTANIAN? Saya melihat visi misi dan tujuan FEM IPB tidak satu pun tersurat kata PERTANIAN, lantas?

            Saya berharap FEM mampu berkontribusi lebih terhadap pertanian. Banyak cara, seperti : kajian skripsi mahasiswa FEM sebaiknya berkaitan dengan PERTANIAN, Program Kerja LK di FEM bermuara PERTANIAN (mau berkolaborasi dengan Himpro-Himpro dari fakultas Pertanian, Kedokteran Hewan, FPIK, FAPET, FAHUTAN, FATETA) dan sumbangsih ilmu pada setiap Departemen FEM mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat PERTANIAN terutama Petani. Jangan dahulu bangga dengan data makro. Lihat bagaimana kondisi petani secara langsung dari dekat. Semoga kedepannya FEM IPB selalu bisa bergerak nyata berpihak pada PERTANIAN di masyarakat sekitar kampus lalu Indonesia. yak, semoga.