Jangan tidur waktu
sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan
paduan suara
Hanya tahu nyanyian
lagu “setuju”….
Lirik lagu tersebut masih relevan dengan kondisi
perpolitikan di Indonesia saat ini. Entah apa yang terjadi, sejak lagu Iwan
Fals tersebut tercipta dan didengungkan, belum ada perubahan yang berarti di
tubuh DPR.
Kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi bahwa wakil
rakyat banyak yang menyimpang dari peran awal. Beberapa koruptor belakangan ini
muncul dari partai politik yang duduk menjadi anggota legislatif, seperti tokoh
dari partai demokrat yang menjadi
pemenang pemilu 2009. Salah satu anggota yang bernama Amrun Daulay mantan
anggota komisi II DPR telah divonis 1,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor).
Hal ini menandakan wakil rakyat belum menjadi contoh
teladan yang baik. Jangankan untuk memenuhi janji yang telah diucapkan kala
pemilu, untuk menjadi contoh yang baik saja sepertinya sulit. Memang tidak
dapat digeneralkan untuk seluruh anggota DPR, namun karena nila setitik, rusak
susu sebelanga. Seharusnya setiap orang yang duduk di kursi DPR bisa menjaga
dan menunaikan amanah yang telah diberikan oleh rakyat, bukan mengutamakan
kepentingan partai dan pribadi, namun demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Berbicara peran dan fungsi wakil rakyat, saya
mengibaratkan mereka sebagai biopori. Biopori merupakan alat yang diciptakan
untuk melubangi tanah agar air yang berada di atas permukaan dapat masuk ke
dalam tanah. Kita dapat saksikan ketika musim hujan tiba, saluran air yang tersumbat
oleh sampah sehingga air meluap ke permukaan jalan. Terlebih banyak permukaan
tanah yang sudah diaspal, hal inilah yang menyebabkan banjir kerap kali terjadi.
Bila ditelisik lebih dalam, biopori bukan hanya sekedar
mengisi tanah dengan air. Biopori mampu menjadikan tanah gembur. Air yang masuk ke dalam tanah mengisi rongga-rongga
yang ada di tanah. Setelah itu lubang dimasukkan daun-daun rontok, maka akan
terjadi pembusukan yang memberikan makan cacing. Cacing akan menggemburkan
tanah sehingga memberikan penghidupan untuk dunia yang berada di bawah tanah.
Ini berarti biopori memberikan penghidupan untuk dunia yang berada di bawah
tanah sehingga makhluk yang berada di atas tanah dapat hidup subur.
Pernahkah Anda melintasi jalan dengan kondisi jalan ada
yang timbul membentuk gumpalan di permukaan? Bila diperhatikan di sekitar jalan
tersebut, terdapat pohon besar. Akar pohon besar ini yang menjadikan tanah menggembul
karena tidak ada ruang untuk akar menjalar. Biopori yang telah menggemburkan
tanah mampu memberi ruang untuk akar terus tumbuh hingga batas usianya dengan
tidak merusak jalan.
Wakil rakyat dapat belajar bagaimana seharusnya berperan
dan berfungsi dalam tatanan kehidupan masyarakat dengan memahami nilai-nilai
dari biopori. Wakil rakyat menjadi biopori yang dapat menciptakan lubang pada
ruang kehidupan agar air yang diibaratkan sebagai amanah dapat masuk ke dalam
tanah. Oleh karena itu cacing yang diibaratkan sebagai institusi mendapatkan
dukungan dari masyarakat sehingga terjadi hubungan secara timbal balik.
Individu diibaratkan seperti pohon yang harus diberikan
ruang hidup agar tidak merusak jalan hidup bangsa Indonesia. Daun yang rontok
sebagai aspirasi manusia harus dimasukkan ke dalam tanah agar terserap oleh
cacing. Maka siklus kehidupan akan normal dengan daun tidak mencemarkan
lingkungan. Bila cacing dapat bergerak bebas maka menggemburkan tanah sehingga
akar dapat tumbuh dengan leluasa dan air amanah akan menyejukkan tanah.
Inilah peran dan fungsi wakil rakyat, mereka harus
menjadi biopori yang mampu menyalurkan aspirasi dan memberikan umpan cacing.
Semoga wakil rakyat mampu menjadi biopori yang mensejahterakan kehidupan. Kita
seluruh rakyat Indonesia berharap agar lagu Iwan Fals tentang wakil rakyat
sudah tidak relevan. Semoga.
No comments:
Post a Comment
Ayo dong komentar, terima kasih